Friday, October 07, 2011

Belajar Kosa Kata Kode Rejang (Learning Rejang Codes with Basic Vocabularies)

Kosa Kata Dasar (Basic Vocabularies) Rejang Dialek Lebong (Lebong Dialect) 


Catatan (notes)
Agar tidak kebingungan, mohon perhatikan dua (2) catatan penting (dasar) berikut ini. 
1. Tidak ditulis Rejang Lebong, karena dapat mengundang keraguan. Rejang Lebong merupakan nama Kabupaten dengan ibu kota Curup.
It is not said and/or written “Rejang Lebong,” since Rejang Lebong is the name of a Regency, with Curup as its capital city (region).
Sedang ibu kota Kabupaten Lebong itu sendiri adalah Tubei
While the capital city of Lebong Regency itself is Tubei (read: tubèuí).
2. Bedakan antara huruf è (schwa) dan é (vocal) e biasa dan/atau dengan penekanan).

Rejang: Bahasa Indonesia: English


uku: (n) (o) aku, saya: I, me, my (no phonological transformation and/or morphological term used in the interchange between Noun and Object)


ko: (n) kamu: you
nu: (o) kamu: you
lok: (v) mau: want, wish (desire)
muk mèui: (v) makan: have eating (especially rice)
lapeuen: (n) lauk, sayur (untuk penyerta nasi) : side dish
b'tunok: (v) menikah (utk laki-laki): to marry (for men)
moi pnék: (v) menikah (utk perempuan): to marry (for women/girls)
api: (adv., question tag) siapa: who (question word)
gén: (n) nama: name(s)
mbhèuak/jibèuak: (v) 'jangan'/larangan: 'don’t'/prohibition
numhua: (v) menabrak: to crash, hit, bump
da-èut: (n) darat, atas, pucuk (untuk tempat=tinggi): up there (when pointing)
biyoa: (n) air: water
didik: (adj.) sedikit: a bit, little
dau: (adj.) banyak: much, many (for countable and or uncountable)
kpau: (n) cucu: grandchild
alau: (v) pergi: go, away
lmèa: (n) lema, makanan tradisional khas rejang: lema, rejang’s traditional food
pujuak: (n) dodol kelapa, makanan tradisional khas rejang
sadeui: (n) dusun: village(s)
mengiak: (v) marah: get angry, be angry. passive voice= nengiak
puyok: (v) tempoyak: traditional food
be: (adv. of time) nanti: later
uyo: (adv. of time) sekarang, kini: now, right now
tu un: (v) turun: to go down, to get down
plat: (n) jejak: tace, trail, track
anok: (n) anak: son or daughter or children (uncountable noun)
piut: (n) cicit: great grand child
puyang: (n) moyang: great grandfather or great grandmother
ade: (adv.) ada: there, exist (could be as an abstract noun) 
adèup: (adv) hadapan, depan: front of
su ang: (adv.) sendiri: alone
so ong: (n) sarung: sarong(s), case(s)
mèun: (adv) besok: tomorrow
kèlmèun: (adv) malam: afternoon, night (time)
kabuk, puweng: (adv) fajar, pagi: dawn, morning
nano, tegio: (adv) tadi, barusan: just now
tèui: (n) tinja, kotoran: feces, dirt
tai: (n) arti: meaning
tnoa: (n) telur: egg(s)
kuyuk: (n) anjing: dog(s)
sègo: (adj) susah, ribet: difficult, complicated
tau, namèun: (v) tahu: to know, to recognize
taun: (n, adv) tahun: year(s)
sobot: (n) sabut kelapa: coco fiber
nioa: (n) kelapa: coconut
ulau: (n) kepala: head (part of the body)
awok: (n) tubuh, badan: body
kekea: (n) kaki: foot/feet
tangèun: (n) tangan: hand(s)
ji ai: (n) jari: finger(s)
bèui tangèun: (n) jempol: thumb(s)
tunyhuk: telunjuk/jari telujuk: index finger
ji ai donok/tngeak: jari tengah: middle finger
ji ai manis: jari manis: ring finger, annulary
neihnhik: kelingking: pinkie
matai: mata: eye(s)
yung: hidung: nose
epen: gigi: tooth/teeth
ti uk: telinga: ears
kdong: punggung, badan bagian belakang, ada di belakang, belakangan: (n) back (of body), (v) come later
dado: dada: chest
ka gèun: leher: neck
tukuk: kuduk: nape
ulau ktot: lutut: knee
slon: kuku: nail
buk: rambut: hair
dileak: lidah: tongue
balung: paha: thigh
beak ktiyok: ketiak: armpit
sekoa: siku tangan: elbow
bau: bahu: shoulder(s)
bibia: bibir: lips
tnèui: perut: stomach
ning: kening: brow
teko: (v) datang, tiba: come, arrive
'kenek: naik: going up, coming upside
bèlèk: (v) pulang, kembali: to go home, going back


Aksara Ka Ga Nga (Courtesy of Google Images)


Perbandingan dialek Rejang (Rejang Language Dialect Comparison)

Secara garis besar, Rejang dialek Bengkulu Utara/Rejang Pesisir hampir sangat mirip dengan Rejang dialek Lebong; dan Rejang dialek Kepahiang lebih cenderung mirip dengan Rejang dialek Curup. Namun, ada sedikit perbedaan diantara ke empat dialek tersebut; yakni perbedaan yang hanya pada beberapa kata khusus (tertentu) saja. Nothing to worry about that. 
Karena Bahasa Rejang dialek Bengkulu Utara lebih cenderung sangat mirip dengan Rejang dialek Lebong, maka di sini saya hanya memperbandingkan antara Bahasa Rejang dialek Lebong, Curup, dan Kepahiang.
Jika Bahasa Rejang dialek Lebong membunyikan akhiran –ai, maka Rejang dialek Curup membunyikan akhiran –ei pada setiap kata yang berakhiran –ai tersebut; sedangkan Rejang dialek Kepahiang membunyikan akhiran -hei.
Contoh:
Jika dengan Rejang dialek Lebong diucapkan ji ai (jari);
Rejang dialek Curup diucapkan dengan ji ei; sedangkan
Rejang dialek Kepahiang diucapkan sebagai jihei.

Jika Bahasa Rejang dialek Lebong membunyikan akhiran -eak;
Rejang dialek Curup membunyikan akhiran èuak; dan
Rejang dialek Kepahiang membunyikan euah.
Contoh:
Dengan dialek Lebong diucapkan pèlbèak (sore);
Rejang dialek Curup mengucapkannya pèlbèuak; dan
Dalam dialek Kepahiang diucapkan pèlbèuah.

Jika Bahasa Rejang dialek Lebong membunyikan akhiran -au;
Rejang dialek Curup membunyikan akhiran eu; dan
Rejang dialek Kepahiang membunyikan eu (sama dengan dialek Curup).
Contoh:
Rejang dialek Lebong mengucapkan dau; maka
Rejang dialek Curup mengucapkan deu; dan
Rejang dialek Kepahiang mengucapkan deuh.

Jika Bahasa Rejang dialek Lebong membunyikan ok; maka
Rejang Curup membunyikan ak; sedangkan
Rejang Kepahiang membunyikan ak (sama dengan dialek Curup).
Contoh:
Rejang dialek Lebong mengucapkan btunok; maka
Rejang dialek Curup mengucapkannya btunak; dan
Rejang dialek Kepahiang juga mengucapkannya dengan btunak.

Perbedaan dialek juga terdapat dalam intonasi dalam berbicara.

Bahasa Rejang Kepahiang terkesan keras dan agak kasar (pada kata dan frasa tertentu);


Bahasa Rejang Curup terkesan halus dan lembut; dan

Bahasa Rejang dialek Lebong terkesan lebih halus dan sangat lembut.


Dari warna dialek Bahasa Rejang tersebut, secara nyata juga menggambarkan tradisi dan watak dari setiap macam orang Rejang tersebut. Namun hal itu tidak serta merta dijadikan acuan untuk menilai mentah-mentah (generalisation) karakter seseorang hanya dengan bahasa/kode yang dipakai oleh yang bersangkutan. Tentu hal ini kembali pada diri kita masing-masing. Wallâhu a'lam bish showab.




***

Dikutip dengan perubahan dan penyesuaian seperlunya dari tulisan saudara Johan Ardiansyah pada Mey20’s Blog

Demikianlah, semoga bermanfaat. 

Sekian dulu untuk kali ini, lain waktu kita sambung lagi. Best regards.

3 comments:

  1. menurut opini saya, dialek curup lebih kasar dari kepahiang. Dan kosa kata rejang kepahiang banyak sekali yang jauh berbeda dengan kosa kata rejang curup, lebong maupun lais.
    sebagai contoh adalah :
    dut
    nopoi
    kag
    dan lain lain, apakah kosa kata ini ada di kosa kata rejang lebong curup dan lais?
    Oleh sebab itu, secara histori menurut teori linguistik, rejang kepahiang sangat lah dekat kekerabatanya ke rejang rawas dimana menurut teori itu , di daerah rawas inilah suku rejang pertama kali melakukan migrasi di sumatra.
    salam

    ReplyDelete

Please give your comments here: