Kucoba ‘tuk menuai bahagia
Walau
hanya dengan sebatas kata-kata
Kubiarkan angan menelusup,
Membelai
malam-malam sepiku yang dingin
Lewat
satu kisah indah dalam mimpi
Jelmaan bayangmu dalam khayalan itu,
Ia
meniup angin surga
Ke
wajahku
Terbuai aku dalam lamunan panjang
Kisah masa lalu itu,
Kini
kembali mengunjungi dunia fantasiku
Ia
rela menerjang badai waktu
‘tuk
sekedar menghibur jiwaku
Yang
kering beku
Memori kelabu menghasut nuraniku
Memelas,
merayu, berharap,
Berharap
aku akan menaiki kembali armada ilusi
Ciptaan
mimpi-mimpi sempurna jadi
‘tuk
kembali jelajahi angkasa maya
‘tuk
kembali memandang takjub
Indahnya
bayang semu raut wajahmu
Datanglah musim semi semu itu
Mendekap segenap ruang hati yang lagi
menggigil
Bunga-bunga kasih semu pun merekah di
taman surga kalbuku
Yang
di bawahnya mengalir sejuta harapan yang selalu memanggil
Tak henti kupandangi segalanya itu
“Ah,
betapa indahnya itu semua…”
Ingin sekali kuperlihatkan pada dunia
alam cintaku itu
Angan itu membawaku semakin tinggi
Melambungkan
diri setinggi yang tak dapat kukira
Aku tak tahu lagi kemana arah memapah
imajinasi ini
Dalam
gelora khayal jiwa belaka
Hingga, aku pun tersentak
Kudapati diriku
Terjatuh, di sudut
ruang gelap itu
Kupandangi sekitar
Ah, kini saat-saat kenyataan tlah
menjemputku
Masa-masa alam sadar tlah mengantar
tubuh ini
Ia rangkul jiwa yang masih kosong ini
Diletakkan aku pada penyesalan itu lagi
Dan,
Seluruh isi ruangan seakan menyerukan
padaku,
“Bangunlah!
Bangkit!
Buang
semua sesal itu
Hanyutkan
di sungai waktu
Biarkan
ia tenggelam di dasar masa lalu
Bayangan
dalam angan itu pasti ‘kan terhapus arus
Membebaskanmu
dari belenggu…”
“Sadarlah, wahai kawanku!” Seru nuraniku
Yang ternyata juga baru
tersadar di sebelahku
Terkadang apa yg dilihat orang sebagai
sesuatu yang kau ungkapkan, ternyata bukanlah benar-benar perasaanmu yang kau
sembunyikan itu
By: Roven Varden Antares
No comments:
Post a Comment
Please give your comments here: